Saturday, January 23, 2010

Dream of Life - 04

Keesokan harinya aku kembali berangkat ke sekolah. Seperti biasa, belum ada orang yang mau menjadi temanku. Saat istirahat pun aku duduk sendiri di meja kantin. Aku hanya melamun dan tidak menghiraukan bakso lezat dan enak di depanku. Tiba - tiba terdengar suara bel masuk, aku kaget dan langsung buru - buru, aku pun akhinya berlari sambil membawa minumanku. Begitu banyak orang sehingga membuatku mual, tiba - tiba aku menabrak seseorang. Sialnya, minumanku tumpah ke bajunya yang putih itu, aku kaget dan tidak bisa berkata - kata. Saat ku lihat orang itu, ternyata dia cowo kemarin yang tidak sengaja menjatuhkan kotak pensil itu. Aku gugup, salah tingkah, apalagi saat teman - temannya melihat ke arahku semua, ada juga beberapa cewe di sekitar kantin yang langsung menatapku sinis. Ada apa ini? Apakah kesalahanku fatal?

***

Tiba - tiba aku menjadi terkenal di sekolahku hanya karena kejadian istirahat tadi. Hanya dalam waktu empat jam pelajaran, seisi sekolah sudah tau kejadian yang sangat sepele itu. Aku bingung, mengapa begitu dipermasalahkan? Lagipula aku sudah minta maaf pada cowo itu, dan dia biasa saja dan sudah memaafkanku. saat aku berjalan keluar kelas, ada segerombolan cewe - yang sepertinya kakak kelasku - datang ke arahku dengan muka sinis, "Berani banget lo ngotorin baju Hans? Lo gak tau seberapa pentingnya penampilan dia di mata kita? Uda gitu lo cuma minta maaf lagi! Lo kira dengan minta maaf semuanya selesai? Kita gak terima lo memperlakukan Hans kayak gitu!". Aku kaget, hatiku langsung dingin ketakutan, dan begitu pula tanganku yang menjadi dingin. Bayangkan saja, aku dikelilingi sekitar tujuh sampai sepuluh cewe yang sudah bisa dipastikan mereka adalah kakak kelasku. Tapi sekarang aku tau, nama cowo tadi adalah Hans, tapi kenapa mereka (cewe - cewe ini) mau ikut - ikutan mencampuri urusanku? Aku terus di pojokkan sampai akhirnya aku sudah tidak bisa menghindar lagi, yang hanya aku katakan daritadi hanyalah maaf dan maaf - karena aku tidak tahu lagi harus apa!- tapi mereka tetap saja memojokkanku sampai aku merasa tidak ada harapan lagi untuk keluar dari masalah ini. Tiba - tiba ada yang datang...

2 comments:

  1. akhirnya wi. namanya da juga :) haha good luck yah buat ceritanya :) bantuin gue juga buat bikin blog. haha

    ReplyDelete
  2. sip clar! thanks juga yaaa... hehehe...

    ReplyDelete