Aku terduduk di kursi di kamarku sambil memandangi buku
diary ini. Jam 9 pagi, aku hari ini tidak masuk sekolah - tepatnya aku tidak sanggup ke sekolah - karena mataku bengkak karena nangis semalaman. Semua sms dan telepon yang masuk ke hp ku tidak ada yang aku tanggapi, termasuk dari Hans. Aku termenung, dan setiap kali aku berusaha untuk mengalihkan pikiranku dengan yang lain, pikiran tentang Hans semakin jelas muncul, dan semakin aku menghindar, semakin pula pikiran dan kenangan tentangnya datang ke bayanganku. Aku mulai menangis lagi, aku tidak sanggup menerima kenyataan yang begitu cepat dan mendadak ini. Kenapa Hans tidak memberi tahu kepada ku sebelumnya? Tiba - tiba pintu kamarku di ketuk, aku membukanya, Hans...
***
Hans berusaha menjelaskan semuanya padaku dan mencoba untuk menghiburku, tapi itu semua tidak berhasil. Aku tidak bisa membayangkan kalau satu - satunya orang yang membuatku nyaman akan pergi... Akhirnya Hans mengajakku pergi ke tempat hiburan, dan mungkin ini pertemuanku untuk terakhir kalinya...
No comments:
Post a Comment