Kami pergi ke tempat hiburan, kami menghabiskan waktu bersama dengan menikmati pemandangan dan bercanda. Seakan ingatanku tentang Hans yang akan pergi hilang sudah. "Kamu gak usa sedih lagi ya? Pokoknya, selamanya kamu akan menjadi 'sepupu' aku, walaupun itu hanya ceritaku saja. Jadi, kita selamanya gak akan berpisah, kok. hehehe... ", "Terima kasih kamu sudah menganggapku 'sepupu'mu selama ini, kamu juga selalu membuatku tertawa. Aku janji, aku akan tulis diary itu khusus buat kamu. Tapi, kalau boleh tau, kenapa kamu mau membelaku waktu itu?". Hans terdiam, lalu menjawab," Sejak kejadian kotak pensil itu, aku tahu kamu anak yang baik, polos, dan kamu beda dengan yang lain, tapi ternyata orang - orang di sekolah malah memojokanmu. Itu semakin membuatku ingin melindungi kamu.". Aku terdiam dan hanya dapat mengucapkan, "Terima kasih ya... "
***
Keesokan harinya aku sudah dapat masuk ke sekolah lagi. Hatiku sudah terobati, dan kalau direnungkan, perbuatanku menangis semalaman dan ngambek itu memang seperti anak kecil dan aku menyesalinya. Aku masuk ke dalam kelasku. Mengapa mereka semua memandangku?
No comments:
Post a Comment